ini mas ridwan kamil

ini mas ridwan kamil

mbaakk...numpang ngeyup dong...

mbaakk...numpang ngeyup dong...
hihi..ojo rebutan mas..

Rabu, 04 Agustus 2010

bloon

hahaha..
udah lama gak nulis...
hmmm... ni dah tgl. brp ya?
whaatzz?? 4 Agustus 2010??
dah berapa lama aq gak nulis ya?
hahaha..

Senin, 10 Agustus 2009

apakah aku mengenalnya

Aku merasa telah dia. Dia begitu dekat dalam atmosferku. Tapi kenyataan membuat ku terhenyak. Aku kembali bimbang… Benarkah aku sudah mengenal dia? Siapakah dia? Apakah aku sebenarnya belum mengenalnya?

Semua tentang dia begitu nyata. Kusentuh! Kubelai! Kuraba! Tiap kulit kami saling bergesekan, aku merasakannya. Mesra dan hangat.. Dekat sekali.. Semakin lama kita berjalan, semakin jelas kabut-kabut itu membentuk gumpalan visual yang semakin nyata olehku, tentang engkau. Berjejalan memasuki otak kananku.

Tapi aku hanya tahu kau dari apa nampakmu saja.. Hanya selongsong luarnya! Mungkin aku hanyalah awam. Mungkin juga mengenalmu dengan “ke-SOK-TAHU-an” ku. Memaknaimu secara dangkal.. Ataukah sebenarnya kau dan semua orang di sekelilingku ini hanya "imajinasi ciptaan otak kiriku"?

Aku mempertanyakan kelihaian indraku. Karena aku tak mampu gapai jauh ke hatimu. Bahkan isi kepalamu. Keras! Hati pun setebal baja! Sebenarnya dia terbuat dari apa,sih? Kenapa aku sama sekali tidak bisa menembus isi kepalanya? Terkadang obrolannya pun hanya dia dan mereka yang tau. Seolah aku ini hanya orang di luar lingkaran. Bukan siapa-siapa. Padahal aku tlah lama bersua dengannya. Yah, memang, mereka telah melibatkanku.. Tapi seolah hanya menarikku dari lingkaran terluar ke lapisan tengah lingkaran saja. Tidak masuk ke dalam inti.. Seolah mereka senang "tetap menjadi misteri" dengan privasi yang terjaga.

Kau dan semuan ini nampak seperti misteri. Selalu menjadi kumpulan kisah misterius diantara nyata. Tak tau kapan serius? Entah kapan bercanda. Mimik muka selalu dipenuhi tawa.. Ceria. Namun terkadang mereka beku. Disertai wajah yang menghampa. Hanya bisu.

Seolah tengkorak kepalanya terbuat dari bahan "anti x-ray", tak mampu ku membaca apa yang dipikirkan. Atas semua perubahan mimik yang mendadak itu. Semua berada di "frame blur"... Oouurrgghh...

Terkadang aku benci! Mengapa aku begitu normal? Seandainya aku punya sedikit saja kekuatan menerawang… Sedikiiiit saja… Biar ku bisa mengerti apa makna kata yang kau ucap. Kamuflase kata yang selalu kau gunakan tuk tutupi kebenaran dalam otakmu. Otak yang selalu berkonspirasi dengan hati untuk tak mengungkapkan fakta. Euhm, mungkin terungkap, tapi penuh kiasan. Arrrghh… Lagi-lagi! Seandainya indraku lebih peka untuk menyadari hal itu… Sayangnya aku normal..!!

Aku juga ingin menjadi penting bagimu. Sebagaimana kau ciptakanku ‘Oase’ di tengah gersangnya hamparan metropolitan ini. Disana kau, kalian! Aku menemukan keluarga kecil harmonis di tengah semrawutnya Jakarta. Selalu menjadi penetrasi semangat dan ceriaku saat batereiku mulai melemah. Bahkan tak taukah kamu? Kamu tlah menjadi salah satu dari "my inspired person” that i ever had. Semangat kalian yang berlari dalam jalur-jalur menuju stasiun akhir mimpimu.. Tangan yang selalu menggapai – gapai bintang yang terhampar dilangit. Bintang yang kau gantungi cita – citamu.. Kaki yang terus melompat. Lompatan yang membuat lebih tinggi dari sebelumnya. Harapan yang terus menjadi motor penggerak langkahmu tuk terus mencipta. Iya, mencipta!! Demikian membuat aku juga mencipta.

Buatku, kalian tlah menularkan semangat yang menginspirasi seorang gadis primitif yang belum tau tentang hidup. Cuma sekedar info : kalian sangat berarti buatku.. Aaarrgghh…. Terkadang aku begitu tidak menyukai ke’transparant’an ku. Seolah aku kotak kaca bening yang mudah terbaca. Ingin kupenuhi dengan “spidol permanent berwarna hitam”. Biar sesekali menjadi misteri. Tapi sekali lagi… Aku hanya terlalu normal untuk dibuat – buat.

Aku belum mampu berbuat sesuatu yang berarti. Aku kerdil! Hanya kemampuan yang tak seberapa. Maafkan aku..

Tapi di sudut hati, semoga akupun dapat menjadi sumber semangat bagi kalian semua. Membuat kalian kembali tersenyum saat penat akan dunia. Hanya itu harapku, semoga hadirku bisa bermanfaat untuk kalian.. Semoga......

Kamis, 29 Januari 2009

Enam kebutuhan mendasar pria dan wanita
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan.

Betul gak????!!?!?!?
^_^v

Kamis, 22 Januari 2009

Anggap siapa aku?

Bukan terpenting 'anggap siapa aku?'

Bukan terpenting 'anggap hubungan apa kita?'
Terpenting aku nyaman bersama ia
Terpenting jemari kami terpaut mesra

Meski ia, mereka atau siapa kan bertanya
Tentang siapakah diriku?
Biarkan mencipta sendiri
Mereka kan anggap siapa aku?

Karena bukan terpenting judul kebersamaan kita
Aku hanya lakon yang saling terpaut hati
Tiap kisah kita tercipta karena membutuhkan
Tiap cawan menengadah, kita saling mengisi

Karena terpenting ujud laku kami
Tak perlu pengakuan khalayak, kami nyaman bersama
Tiap luka tergores kami saling mengobati
Tiap kan terjatuh kami kan kuatkan genggaman

Tak perlu kau ungkap arti diriku
Karena matamu tlah memancarkan
Tentang kau 'anggap apa arti diriku'
Karena dari kecupmu aku tau
Kau 'anggap siapa aku'...
Saat itu kan datang
Makassar, 31 Desember 2008

Akan datang menjelang
Suatu masa yang tlah lama kita ketahui...
Hari dimana ku sadar harus melepasmu
Karena kau tlah bersama ia...

Kusadari ini sebelum kita memulainya
Kedekatan tanpa pengakuan dan ikatan
Yang menjadikan aku antagonis
Berperan layaknya duri dalam sekam

Sebuah babak menghampiriku
Dibalik layar terlihat kabut kebahagiaan
Tapi sekejap sirna saat teriknya fajar menyengat
Karena ia semu...

Apa ini kebahagiaan semu?
Yang kan melukai seseorang yang bahkan aku tak tau
Langkah membuatku terjerembab
Aku kehilangan kendali atas semua

Sungguh pun kuingin ini tak hanya sesaat
Karena ingin kukecup engkau tanpa risau
Dan engkau memanggilku mesra
Namun apa ini hanya inginku seorang?

Hanya hatiku bermain
Menunggu suatu saat itu kan datang
Hari dimana kau akan denganku
atau tanpa aku...

Kamis, 11 Desember 2008

Rumah eyang, persinggahan akhir pekan

Sungguh menyenangkan perjalanan Java trip yang baru saja kulalui. Hampir sebulan waktu kuhabiskan untuk mampir di Jakarta, Bandung dan Jogja. Akhirnya aku tiba di tempat persinggahan akhir pekan, rumah eyang !!

Aku tiba Jumat dini hari di Kediri. Genduk yang mbukain pintu pagar. Tak lama, pintu ruang tamu terbuka. Dari balik pintu seorang wanita rapuh tersenyum padaku. ”Ah.. Eyangku sayang...”, aku menghambur ke pelukannya.

Rumah ini tak jauh beda sejak terakhir kali aku kesini. Tampak begitu Indish dan asri. Halamannya sangat rapi dan bersih. Berbagai tanaman dan bunga pun begitu berseri dan terawat. Hanya tubuh eyang saja yang kian merenta. Namun ia masih bersemangat untuk nyirami tanduran di sore hari. ”Yo iki sing marai waras, nduk...”, katanya sambil senyum-senyum. Hihihi... Memang, hanya eyang seoranglah yang ngurusi tanaman segini banyak.


Tinggal disini emang hommy banget. Gak perlu repot – repot mikir mau makan apa. Soalnya genduk dah nyiapin menunya. Hehehe. Dah gitu makanannya ndeso tapi echo. Cucok banget sama lidahku yang dah bosen sama junk food. Hm... Apalagi menu – menunya tuh kesukaanku. Menu andalannya sambel tempe, ayam kecap, oseng terong, dan sebangsanya. Aku jadi menikmati setiap waktu makan. Hahaha...


Banyak hal yang ngangenin disini. Gak cuma makanannya aja yang bikin kangen, tapi diomel – omelin eyang juga ngangenin, lho. Hihihi... Abisnya, eyang kan sendirian, gak ada yang bisa diomelin selain genduk. Jadi, kalo ada cucu – cucunya datang, pasti kesempatan buat ngomel. Kan tanda sayang... Hahaha...

Rumah eyang tuh ok banget! Aku dah ngulik setiap detil rumahnya dan ternyata rumah ini termasuk kuno. Bergaya Indish, berlantai ubin dan temboknya masih pasangan 1 bata. Walhasil, tiap ruangannya terasa adem. Jadi betah nongkrong di rumah seharian. Tapi kalo bosen pun di bagian depan dan belakang ada halaman yang penuh dengan berbagai binatang piaraan dan tanaman yang bisa ngilangin BT. Mulai dari merpati sampai ikan semua dipelihara eyang. Dulu malah ada ayam kate, tapi dah mati. Tanaman pun mulai dari cocor bebek sampai aneka tanaman buah ada disana. Jadi, emang nyenengin banget kalo lagi musim mangga, kita makan mangga sampe mabok. Hahaha...


Tapi kegembiraan ini sangat singkat. Sabtu paginya aku bergegas ke Juanda. Soalnya jam 14.00 Batavia - flight number 7P314 - yang mau nganterin ke Makassar dah take off. Mau gimana lagi, aku harus melanjutkan hidupku dan melepaskan kegembiraan ini untuk sementara. Hiks...

I’m gonna be miss u Grandma...

Sabtu, 06 Desember 2008

hari sendu..

Terkadang ada sesuatu yang berada di luar kehendak manusia
Sering pula kita mengalami sesuatu yang diluar rencana kita.
Tak pelak hati kita pun disakiti oleh orang yang disayangi.
Di saat hati berkehendak, namun tak selamanya selalu kau gapai.
Saat hati dan pikiran dipenuhi hasrat akan ia...
Namun kau hanya bisa merelakannya pergi..
Demi dirinya..
Tak urung kau harus tersenyum dan menahan air mata yang terasa berat di pelupuk

Saat semua terasa tak mudah
Disanalah kita mengenal keikhlasan
Menerima apa yang telah menjadi rencanaNya.
Dan setingkat lagi aku belajar melakukan sesuatu demi kebahagiaan orang terkasih

Sungguh pun hati meronta menginginkan ia.
Dan meski hati berkecamuk melawan egoku
Kembali selaraskan aura dengan alur cerita alam

Aku memang bukan siapa-siapa..
Tapi semoga apa yang kulakukan bisa berarti baginya
Lalu setiap jengkal penderitaanku
Kan kembali cerahkan hatiku
dan pada saat tercerahkan
Aku kan bahagia karena tlah membuat ia bahagia